Planet Paling Aneh di Jagat Raya (Part 2)








5.Planet Dubbed TrES-4 merupakan planet terbesar yang diketahui hingga saat ini. Ukurannya 1.7 x planet Jupiter. Jaraknya dari bumi sekitar 1400 tahun cahaya. Foto: Jeffrey Hall, Lowell Observatory
6.Planet Kepler-10b, hingga saat ini di ketahui sebagai planet terkecil di luar sistem tata surya. Planet kerdil ini ditemukan pada Januari 2011. Foto: NASA
7.Planet Epsilon Eridani b jaraknya sangat dekat dengan bumi, hanya sekitar 10.5 tahun cahaya. Sedemikian dekatnya hingga kita bisa mengamatinya dengan teleskop. Foto: NASA, ESA, G.F. Benedict,Pada tahun 2009 Tim Brogi mengklaim bahwa pengusulan eksentrisitas planet dan sabuk ini tidak konsisten. Planet melewati sabuk asteroid dan jelas cepat mengikis materialnya.
Planet dan orbit dalamnya akan aman apabila apabila garis orbitnya bermigrasi ke luar Sabuk Komet (jika diketahui).

8.Planet OGLE-2005-BLG-390L b adalah planet yang terdingin dan terjauh jaraknya dari bumi, sekitar 28 ribu tahun cahaya. Foto: ESO

Astronom Temukan Galaksi Muda di Dekat Galaksi Bima Sakti

Astronom Temukan Galaksi Muda di Dekat Galaksi Bima Sakti
Foto galaksi DDO 68 yang diambil menggunakan Teleskop Antariksa Hubble. Kredit: NASA
Info Astronomy - Percaya atau tidak, namun faktanya semakin jauh kita melihat ke luar angkasa, semakin kita melihat ke masa lalu.

Pernyataan itu merupakan prinsip penting dari astronomi modern, lahir di akhir tahun 1920-an ketika Edwin Hubble menyadari bahwa alam semesta kita mengembang.

Apakah Anda tahu bahwa Anda memiliki kehebatan? Yakni mata Anda dan manusia lain dapat melihat objek langit yang jauhnya lebih dari 13 miliar tahun cahaya (1 tahun cahaya = 9,4 triliun km), dan dengan demikian kita melihat keadaan objek langit pada 13 miliar tahun yang lalu.

Itu juga berarti, galaksi spiral terdekat Bima Sakti, Sang Andromeda merupakan kenampakanya 2,5 juta tahun yang lalu saat kita amati lewat mata telanjang di langit malam.

Dan kemudian ada galaksi DDO 68, atau dikenal sebagai UGC 5340, berjarak hanya 39 juta tahun cahaya. Galaksi ini terlihat baru terbentuk (pada foto di atas), namun apakah benar demikian?

Gambar di atas menunjukkan galaksi DDO 68 yang diamati dan dipotret menggunakan Teleskop Antariksa Hubble yang ditempatkan di orbit Bumi di luar angkasa.

Dengan mempelajari galaksi pada berbagai jarak --dan otomatis berbagai usia-- astronom telah menemukan bahwa galaksi muda pada dasarnya berbeda dari galaksi yang lebih tua. DDO 68 terlihat menjadi relatif muda berdasarkan struktur, penampilan, dan komposisi.

Galaksi yang baru terbentuk berisi bintang dengan komposisi mirip dengan materi primordial yang tercipta saat Big Bang (hidrogen, helium dan lithium kecil).

Sedangkan galaksi tua diperkaya dengan unsur yang lebih berat (para astronom biasa menyebutnya logam) yang tercipta dalam bintang, selama beberapa generasi.Galaksi tua juga memiliki bentuk dan struktur galaksi pada umumnya.

DDO 68 tampaknya minim unsur-unsur yang lebih berat. Atau mungkin belum, dan tidak ada yang tahu mengapa.

Teleskop Hubble memperoleh gambar ini saat melakukan pengamatan untuk mempelajari sifat-sifat cahaya galaksi, dan untuk mengkonfirmasi apakah ada atau tidak ada bintang yang lebih tua di DDO 68.

Para astronom mengatakan mereka membutuhkan pemodelan komputer yang lebih rinci dari galaksi kerdil DDO 68 ini untuk memastikan apakah ia galaksi muda atau galaksi tua. Menarik? Tentu hanya untuk sebagian orang yang mencintai astronomi.

Planet Paling Aneh di Jagat Raya (Part 1)

Planet Paling Aneh di Jagat Raya

Alam semesta terdiri dari bintang dan planet yang tak terhingga jumlahnya. Sebagian berukuran lebih kecil dari planet kita, namun yang jumlahnya lebih besar, jauh lebih banyak. Sifat dan massa planet-planet yang tersebar di seluruh jagat raya juga berbeda-beda. Berikut ini beberapa planet yang paling aneh dan unik yang telah ditemukan astronom.


1.Planet WASP-12b adalah planet paling panas yang pernah ditemukan. Suhu permukaannya mencapai 3.200 derajat Celcius. Letaknya 870 tahun cahaya dari bumi. Foto: ESA/NASA

2.Planet Paltry memiliki 3 matahari. Jaraknya dari bumi sekitar 149 tahun cahaya. Foto: NASA/JPL's Planetquest/Caltech

3.Planet SWEEPS-10 memiliki kecepatan orbit tercepat. Waktu yang dibutuhkan planet ini untuk sekali mengelilingi bintangnya hanya sekitar 10 jam. Foto: NASA, ESA, A. Schaller (for STScI)

4.Astronom memperkirakan seluruh permukaan Planet GJ 1214b tertutup oleh air. Planet yang besarnya 3 kali ukuran bumi ini terletak sekitar 40 tahun cahaya dari bumi. Foto: David A. Aguilar, CFA

Bintang Tercepat di Jagad Raya

Bintang Tercepat di Jagad Raya

Putaran rotasi bintang ini mencapai 500 km per detik, 250 kali lebih cepat dari matahari.

Spinstars, bintang yang berotasi tercepat di jagad raya
Ini adalah bintang-bintang tercepat di jagad raya. Para peneliti memanggilnya sebagai Bintang Putar atau Spinstars. Putaran rotasi mereka mencapai lebih dari sejuta mil per jam atau 1,6 juta km per jam.
Menurut para peneliti dari Institute for Astrophysics dari Potsdam, Jerman, bintang ini terbentuk 13,7 miliar tahun lalu setelah dentuman besar dan pernah menjadi bintang yang sangat besar.
Bahkan ukuran massanya sampai delapan kali lebih besar daripada massa matahari kita. Namun, karena bintang raksasa yang terbuat dari gas hidrogen dan helium ini memiliki masa hidup yang singkat, ia mati muda.
Dalam sebuah laporan yang dimuat di jurnal Nature, Dr Christina Chiappini dan koleganya dari Insitute for Astrophysics di Postdam, memanfaatkan teleskop European Southern Observatory Very Large Telescope di Chile untuk mempelajari komposisi kimia dari beberapa bintang tua di galaksi Bima Sakti.
Mereka mempelajari rasio elemen kimia yang ada pada kluster bintang NGC-6522. Kluster bintang ini dipilih karena mereka cukup tua untuk membentuk unsur kimia asli seperti yang dihasilkan oleh bintang yang hadir pada generasi pertama.
Selanjutnya, Chiapini berkesimpulan bahwa bintang-bintang generasi pertama ini sangat masif dan berotasi dengan kecepatan yang sangat tinggi untuk mencapai derajat pencampuran elemen sehingga mereka bisa memproduksi elemen yang lebih berat.
Kalkulasi mereka mengindikasikan bahwa bintang-bintang generasi pertama ini berotasi kencang dengan kecepatan 500 kilometer per detik - atau 250 kali lebih tinggi daripada kecepatan matahari kita. Tak heran bila kemudian mereka menamakan bintang ini sebagai 'Spinstars'. 
Seperti dilansir oleh situs berita ABC, Professor Mike Bessell dari Observatorium Mount Stromlo, milik Australian National University, paper Chiapini menjelaskan betapa pentingnya putaran atau rotasi pada bintang-bintang awal untuk memproduksi elemen-elemen seperti yang kemudian ditemukan di bintang-bintag generasi belakangan.
Selain konveksi yang dihasilkan dalam sebuah bintang menyebabkan adanya pencampuran, rotasi yang cepat menolong elemen-elemen yang baru terbentuk dan muncul di permukaan. 
"Rotasi menolong bintang ini untuk memproduksi unsur Neon-22 dari Karbon pada pusat bintang. Unsur itu kemudian memungkinkan terbentuknya unsur yang lebih tinggi di bintang-bintang kita, yang secara normal hanya terjadi pada bintang-bintang bermassa rendah," kata Bessell.
Bessell menambahkan, unsur-unsur yang lebih berat terbentuk sangat awal di jagad raya ini, menyediakan bibit-bibit untuk terbentuknya hal-hal lain, belakangan.
"Ini memberikan kita pilihan lain untuk terciptanya unsur utama seperti nitrogen dan seluruh unsur yang lebih berat seperti timah dan seng. Semua unsur itu kita pikir belum akan tercipta, hingga lama sesudah itu."

Apa itu Quasar?

Apa itu Quasar?

Sudah diketahui secara umum kalau di pusat galaksi hampir semua galaksi ada sebuah lubang hitam bermassa besar yang sangat kuat. Tapi ternyata di beberapa galaksi, daerah pusatnya sangat terang, melebihi bagian lain dari galaksi itu. Inti yang sangat terang ini disebut sebagai inti galaksi aktif ( active galactic nuclei / AGN). Inti galaksi aktif biasanya ditemukan di pusat galaksi dimana lubang hitam bermassa super besar berada. Karena lubang hitam inilah yang jadi pembangkit energi bagi inti galaksi aktif.
Quasar atau quasi stellar radio source merupakan inti galaksi aktif yang berada jauh dan merupakan obyek yang sangat terang, sangat energetik dan sangat kuat. Obyek ini memancarkan energi yang sangat besar. Kalau dilihat di teleskop, quasar akan tampak seperti sebuah titik yang mirip dengan bintang. Tapi ternyata titik itu bukan sebuah bintang melainkan sebuah inti galaksi yang sangat terang yang berada jauh dari kita. Dari mana kita tahu quasar ini berada sangat jauh?
Hasil pengamatan menunjukkan kalau quasar memiliki pergeseran merah yang besar sebagai efek dari memuainya alam semesta. Yang artinya jarak antara Bumi dan quasar itu akan semakin bertambah seiring dengan semakin besarnya pergeseran merah si quasar.
Quasar ditenagai oleh lubang hitam bermassa sangat besar di pusat galaksi yang mengakresi materi yang mampat di sekitarnya dan memancarkan energi gravitasi yang sangat besar.  Lubang hitam itu selalu melahap materi yang ada di sekelilinginya untuk masuk ke dalam dirinya. Seperti raksasa yang lahap memakan apapun yang ada di sekelilingnya.
Ketika lubang hitam mengakresi materi di sekitarnya, materi-materi tersebut berputar semakin cepat dan mulai memanas. Semua partikel saling bergesekan sehingga melepaskan sejumlah besar cahaya dan juga radiasi sinar X. Nah ketika materi ini kemudian dilahap oleh si lubang hitam, maka bagian kutub utara dan selatan lubang hitam akan melepaskan energi yang sangat besar yang oleh astronom disebut sebagai jet kosmik. Pernah liat pesawat jet melesat di udara? Sangat cepat dan menyisakan sebaris jejak di angkasa kan? Kira-kira seperti itulah jet kosmik. Energi yang dilepaskan melesat sangat cepat dan energinya pun sangat kuat.
Quasar sendiri tidak selalu berasal dari penggabungan galaksi, karena memang ia bukan hasil dari gabungan dua galaksi. Quasar bisa berada di galaksi apa saja yang lubang hitamnya bisa membangkitkan quasar di dalamnya. Tapi ketika dua buah galaksi bergabung, lubang hitam super masif di dalamnya memang akan membentuk quasar. Karena lubang hitam adalah pembangkit energi bagi inti galaksi aktif.
Jika quasarnya terbentuk setelah penggabungan dua galaksi itu dari galaksi galaksi apa? Nah, ini bisa dari galaksi apa saja karena semua galaksi yang punya lubang hitam dengan massa super besar bisa menghasilkan quasar.  Diperkirakan ketika Bimasakti dan Andromeda bergabung kelak juga akan membentuk quasar.

Seberapa Masifkah Bintang Bisa Jadi Lubang Hitam?

Magnetar, tipe dalam Bintang Netron yang memiliki medan magnet ultra-kuat, bahkan ribuan kali lebih kuat dari bintang netron normal dan menjadikan mereka magnet paling kuat di kosmos. Dengan menggunakan Very Large Telescope milik ESO, astronom eropa untuk pertama kalinya bisa menyaksikan terbentuknya magnetar dari sebuah bintang yang massanya 40 kali massa Matahari.
Ilustrasi artis untuk menggambarkan magnetar. kredit : ESO/L. Calçada
Ada yang menarik dari hasil pengamatan tersebut. Bagaimana tidak, hasil ini justru menjadi tatangan baru dalam teori evolusi bintang yang sudah ada. Menurut teori evolusi, bintang masif dengan massa seperti yang diamati oleh para astronom tersebut seharusnya berakhir sebagai sebuah lubang hitam bukannya magnetar. Dengan demikian muncul pertanyaan, bintang semasif apakah yang akan berakhir sebagai lubang hitam?
Pengamatan Gugus Westerlund 1
Cerita ini dimulai dari penelitian para astronom yang mengamati gugus bintang muda Westerlund 1 yang berada pada jarak 16000 tahun cahaya di rasi bintang Ara (the Altar).
Westerlund 1 memang merupakan kebun bintang sekaligus gugus bintang super terdekat yang diketahui dan memiliki ratusan bintang yang sangat masif, yang walaupun berbeda-beda namun sangat eksotis. Kesamaan bintang-bintang dalam gugus ini adalah, mereka memiliki usia yang sama dalam rentang 3,5 – 5 juta tahun. Hal ini disebabkan karena gugus Westerlund 1 memang terbentuk dari satu kejadian pembentukan bintang.
Sebagian bintang di Westerlund 1 bersinar terang dengan kecerlangan hampir mencapai 1 juta kali kecerlangan Matahari dan untuk ukurannya sebagian bintang disana memiliki diameter 2 ribu kali diameter Matahari. Jika dibandingkan, diameter tersebut sebesar orbit Saturnus. Bahkan seandainya Matahari berada di jantung gugus yang luar biasa ini, bisa dipastikan langit malam di Bumi akan dipenuhi bintang-bintang yang cemerlang seperti halnya bulan Purnama.
Mengenal Magnetar Yang Tersisa di Gugus Westerlund 1
Magnetar merupakan tipe bintang netron yang memiliki medan magnet ultra kuat – sekitar 1 juta triliun kali lebih kuat dari medan magnet Bumi. Medan magnet ultra kuat tersebut bisa terbentuk saat bintang dengan massa tertentu mengakhiri hidupnya dengan meledak sebagai Supernova. Di dalam gugus Westerlund 1, terdapat beberapa magnetar yang sudah di kenal di Bima Sakti. Dari rumahnya di gugus inilah, para astronom bisa menyimpulkan kalau magnetar yang mereka lihat terbentuk dari bintang dengan massa 40 massa Matahari.
Karena semua bintang di Westerlund 1 memiliki usia yang sama, bintang yang meledak dan meninggalkan sisa magnetar tentu akan memiliki waktu hidup yang lebih pendek dari bintang yang masih ada di gugus tersebut.
Kala hidup bintang itu selalu terkait dengan massanya. Kalau massa bintang itu besar, kala hidupnya juga pendek. Dengan demikian, jika dilakukan pengukuran pada massa bintang yang masih ada di gugus, maka akan diketahui kalau bintang yang memiliki kala hidup lebih pendek dan telah menjadi magnetar tentu bintang yang lebih masif.
Studi Bintang Ganda
Para astronom kemudian mempelajari bintang-bintang yang berasal dari sistem bintang ganda gerhana W13 di gugus Westerlund 1. Hal ini disebabkan karena dalam sistem seperti ini, massa dapat langsung ditentukan dari gerak bintang. Dengan membandingkan bintang-bintang yang ada, para peneliti menemukan kalau bintang yang menjadi magnetar tentunya memiliki massa setidaknya 40 kali massa Matahari.
Gugus Bintang Muda Westerlund 1 yang diamati. Lingkaran di atas merupakan bintang ganda W13 yang dipelajari. Dan lingkaran di bagian bawah merupakan lokasi Magnetar. Kredit : ESO
Hasil ini jelas menjadi bukti untuk pertama kalinya kalau magnetar bisa terbentuk dari evolusi bintang masif yang secara normal seharusnya membentuk lubang hitam. Asumsi sebelumnya, bintang dengan massa awal antara 10 0 25 massa Matahari akan membentuk bintang netron sedangkan yang lebih masih atau lebih besar dari 25 massa Matahari akan membentuk lubang hitam.
Namun untuk menjadi magnetar, bintang tersebut harus menghilangkan 9/10 massanya sebelum meledak sebagai supernova atau mereka akan tetap membentuk lubang hitam dari inti yang tersisa setelah bintang tersebut meledak. Nah, supaya bisa terjadi kehilangan massa yang demikian besar sebelum terjadinya ledakan merupakan tantangan baru untuk dipahami oleh para astronom sekaligus menjadi tantangan dari teori evolusi bintang yang ada saat ini.
Pertanyaan lain pun muncul. Jadi seberapa masifkah sebuah bintang yang runtuh bisa membentuk lubang hitam jika bintang yang massanya 40 massa Matahari saja tidak berakhir dengan lubang hitam.
Asal Mula si Magnetar
Menurut cerita mekaisme pembentukan bintang yang dipostulatkan para astronom, sebuah bintang yang akan menjadi magnetar – (bintang pendahulu) – lahir bersama dengan bintang pasangan. Saat kedua bintang berevolusi mereka akan mulai berinteraksi. Dengan energi yang berasal dari gerak orbit yang dihasilkan dalam jumlah besar maka akan terjadi lontaran massa bintang yang sangat besar dari bintang pendahulunya.
Hal menarik lainnya dari pengamatan tersebut, tidak ditemukan bintang pasangan di lokasi magnetar ditemukan. Penjelasannya, bisa jadi supernova yang kemudian menyisakan magnetar ledakannya telah menyebabkan sistem bintang tersebut hancur, dan melontarkan kedua bintang dari gugus dengan kecepatan tinggi.
Jika memang demikian, bintang ganda memiliki peran penting untuk kehilangan massa bintang dalam evolusi bintang. Bahkan ia bisa menjadi rencana diet yang bagus bagi bintang-bintang yang kelebihan massa, karena dapat menghilangkan 95% massa awalnya.
Sumber : ESO, NASA

Misteri Magnet Terkuat di Jagad Raya Terpecahkan

Alam semesta ini sangatlah luas dan penuh dengan objek-objek ajaib yang tak terhingga banyaknya. Jadi, tidaklah aneh kalau kita sering menemukan hal-hal baru di alam semesta. Namun, sebagian penemuan lebih menarik daripada penemuan lain, seperti penemuan di pekan ini. Penemuan tersebut berhasil menguak misteri yang hidup selama 35 tahun: misteri magnetar yang terkucilkan.
Setiap ada bintang yang mati, tercipta objek baru yang eksotis. Jenis objek tersebut tergantung pada ukuran bintang semula. Misalnya, jika bintang bermassa lebih dari 30 kali massa Matahari tiba di akhir hayatnya, bintang itu akan menjadi lubang hitam.
Namun, tiga tahun lalu astronom menemukan sisa-sisa bintang bermassa 40 kali massa Matahari. Anehnya, apa yang mereka temukan bukan lubang hitam, melainkan magnetar.
Ilustrasi sebuah magnetar. Bintang ini sangat panas dan mampat sehingga berwarna biru keputihan. Kalian tidak akan betul-betul melihat garis-garis lengkung yang keluar dari bintang. Garis-garis itu hanya untuk menggambarkan betapa kuatnya medan magnet si bintang. Pada kenyataannya, medan magnet tidak nampak. Kredit: ESO/L. Calçada.
Magnetar adalah objek yang dianggap aneh, bahkan dalam standar astronomis sekalipun.Objek ini acapkali memecahkan rekor dalam hal ukuran dan kerapatan. Magnetar tidak sampai sebesar kota tapi massanya lebih besar dari Matahari. Magnetar juga berputar sangat cepat dan merupakan magnet yang sangat kuat!
Ada yang lebih aneh lagi dari magnetar: magnetar yang sendirian. Magnetar terbentuk dari interaksi antara dua bintang, artinya magnetar perlu pasangan supaya eksis.Namun, magnetar yang satu ini ditemukan melayang-layang sendirian di angkasa.
Para astronom meyakini tepat sebelum bintang masif itu menjadi lubang hitam, bintang pasangannya menghisap sebagian materinya. Bintang tersebut melahap materi-materi dari si bintang masif. Akibatnya, ketika datang saatnya meledak, si bintang masif tidaklagi mempunyai cukup massa untuk membentuk lubang hitam dan malah membentuk magnetar.
Para astronom juga yakin kalau sebuah bintang membantu pembentukan magnetar yang misterius ini sebelum akhirnya bintang tersebut dilontarkan keluar ketika si magnetar meledak. Pencarian bintang pasangan yang kabur pun dimulai.
Pekan ini, setelah bertahun-tahun mencari, astronom mengumumkan mereka telah menemukan si tersangka yang kabur dari tempat kejadian. Setelah mengetahui lokasi bintang tersebut, astronom kini mempunyai lebih banyak bukti yang mendukung teori pembentukan magnetar.
Fakta Menarik: Magnetar merupakan magnet terkuat di alam semesta. Seandainya ada magnetar pada jarak setengah kali jarak Bumi-Bulan, magnetar akan merusak strip magnet seluruh kartu kredit di Bumi!
Sumber: Cross post Space Scoop Universe Awareness